Senin, 23 Mei 2011

Sekilas Tentang Komposisi dalam Fotografi

Komposisi secara sederhana diartikan sebagai cara menata elemen-elemen dalam
gambar, elemen-elemen ini mencakup garis, shape, form, warna, terang dan gelap.
Cara anda menata komposisi dalam jendela bidik akan diinterprestasikan kemudian
setelah foto anda tersebut dicetak. Yang paling utama dari aspek komposisi adalah
menghasilkan visual impact- sebuah kemampuan untuk menyampaikan perasaan yang
anda inginkan untuk berekspresi dalam foto anda. Dengan demikian anda perlu menata
sedemikian rupa agar tujuan anda tercapai, apakah itu untuk menyampaikan kesan
statis dan diam atau sesuatumengejutkan, beda, eksentrik. Dalam komposisi klasik
selalu ada satu titik perhatian yang pertama menarik perhatian. Hal ini terjadi
karena penataan posisi, subordinasi, kontras cahaya atau intensitas subjek dibandingkan
sekitarnya atau pengaturan sedemikian rupa yang membentuk arah yang membawa perhatian
pengamat pada satu titik.



Secara keseluruhan, komposisi klasik yang baik memiliki proporsi yang menyenangkan.
Ada keseimbangan antara gelap dan terang, antara bentuk padat dan ruang terbuka
atau warna-warna cerah dengan warna-warna redup. Pada kesempatan-kesempatan tertentu,
bila dibutuhkan mungkin anda akan membutuhkan komposisi anda seluruhnya simetris.
Seringkali gambar yang anda buat lebih dinamis dan secara visual lebih menarik
bila anda menempatkan subjek ditengah. Anda harus menghindari sebuah garis pembagi
biarpun itu vertikal.


Untuk menghindari sebuah gambar yang dinamis diperlukan juga kehadiran irama.
Irama ini terjadi karena adanya pengulangan berkali-kali sebuah objek yang berukuran
kecil. Kehadiran irama dalam gambar mengesankan adanya suatu gerakan.



  • Garis

    Fotografer yang baik kerap menggunakan garis pada karya-karya mereka untuk membawa
    perhatian pengamat pada subjek utama. Garis juga dapat menimbulkan kesan kedalaman
    dan memperlihatkan gerak pada gambar. Ketika garis-garis itu sendiri digunakan
    sebagai subjek, yang terjadi adalah gambar-gambar menjadi menarik perhatian. Tidak
    penting apakah garis itu lurus, melingkar atau melengkung, membawa mata keluar
    dari gambar. Yang penting garis-garis itu menjadi dinamis.


  • Shape

    Salah satu formula paling sederhana yang dapat membuat sebuah foto menarik perhatian
    adalah dengan memberi prioritas pada sebuah elemen visual. Shape adalah salah
    satunya. Kita umumnya menganggap shape sebagai outline yang tercipta karena sebuah
    shape terbentuk, pada intinya, subjek foto, gambar dianggap memiliki kekuatan
    visual dan kualitas abstrak. Untuk membuat shape menonjol, anda harus mampu memisahkan
    shape tersebut dari lingkungan sekitarnya atau dari latar belakang yang terlalu
    ramai. Untuk membuat kontras kuat antara shape dan sekitarnya yang membentuk shape
    tersebut. Kontras ini dapat terjadi sebagai akibat dari perbedaan gelap terang
    atau perbedaan warna.

    Sebuah shape tentu saja tidak berdiri sendiri. Ketika masuk kedalam sebuah pemandangan
    yang berisi dua atau lebih shape yang sama, kita juga dapat meng-crop salah satu
    shape untuk memperkuat kualitas gambar.


  • Form

    Ketika shape sendiri dapat mengindentifikasikan objek, masih diperlukan form
    untuk memberi kesan padat dan tiga dimensi. Hal ini merupakan faktor penting untuk
    menciptakan kesan kedalaman dan realitas. Kualitas ini tercipta dari bentukan
    cahaya dan tone yang kemudian membentuk garis-garis dari sebuah objek. Faktor
    penting yang menentukan bagaimana form terbentuk adalah arah dan kualitas cahaya
    yang mengenai objek tersebut.



  • Tekstur

    Sebuah foto dengan gambar teksur yang menonjol dapat merupakan sebuah bentuk
    kreatif dari shape atau pattern. Jika memadai, tekstur akan memberikan realisme
    pada foto, membawa kedalaman dan kesan tiga dimensi ke subyek anda.

    Tekstur dapat terlihat jelas pada dua sisi yang berbeda. Ada tekstur yang dapat
    ditemukan bila kita mendekatkan diri pada subyek untuk memperbesar apa yang kita
    lihat, misalnya bila kita ingin memotret tekstur permukaan sehelai daun. Ada pula
    saat dimana kita harus mundur karena subyek yang kita tuju adalah pemandangan
    yang sangat luas. Tekstur juga muncul ketika cahaya menerpa sebuah permukaan dengan
    sudut rendah, membentuk bayangan yang sama dalam area tertentu.

    Memotret tekstur dianggap berhasil bila pemotret dapat mengkomunikasikan sedemikian
    rupa sehingga pengamat foto seolah dapat merasakan permukaan tersebut bila menyentuhnya.
    Sama seperti pattern, tekstur paling baik ditampilkan dengan beberapa variasi
    dan nampak melebar hingga keluar batas gambar.


  • Patterns

    Pattern yang berupa pengulangan shape, garis dan warna adalah elemen visual lainnya
    yang dapat menjadi unsur penarik perhatian utama. Keberadaan pengulangan itu menimbulkan
    kesan ritmik dan harmoni dalam gambar. Tapi, terlalu banyak keseragaman akan mengakibatkan
    gambar menjadi membosankan. Rahasia penggunaan pattern adalah menemukan variasi
    yang mampu menangkap perhatian pemerhati.

    Pattern biasanya paling baik diungkapkan dengan merata. Walaupun pencahayaan
    dan sudut bidikan kamera membuat sebuah gambar cenderung kurang kesan kedalamannya
    dan memungkinkan sesuatu yang berulangkali menjadi menonjol.

Dengan mempelajari prinsip-prinsip komposisi di atas, berikut ini adalah beberapa
jenis yang dapat anda gunakan :



  • Rule of thirds

    Bayangkan ada garis-garis panduan yang membentuk sembilan buah empat persegi
    panjang yang sama besar pada sebuah gambar. Elemen-elemen gambar yang muncul di
    sudut-sudut persegi panjang pusat akan mendapat daya tarik maksimum.



  • Format : Horizon atau Vertikal

    Proporsi empat persegi panjang pada viewinder memungkinkan kita untuk melakukan
    pemotretan dalam format landscape/horizontal atau vertikal/portrait. Perbedaan
    pengambilan format dapat menimbulkan efek berbeda pada komposisi akhir. Lihatlah
    pada jendela bidik secara horizontal maupun vertikal dan tentukan keputusan kreatif
    untuk hasil terbaik.


  • Keep it simple

    Dalam beberapa keadaan, pilihan terbaik adalah keep it simple. Sangat sulit bagi
    orang yang melihat sebuah foto apabila terlalu banyak titik yang menarik perhatian.
    Umumnya makin �ramai� sebuah gambar, makin kurang menarik gambar itu. Cobalah
    berkonsentrasi pada satu titik perhatian dan maksimalkan daya tariknya.


  • Picture scale

    Sebuah gambar yang nampak biasa namun menjadi menarik karena ada sebuah titik
    kecil yang menarik perhatian. Dengan pemotretan landscape atau monument, kembangkan
    daya tarik pemotretan dengan menambahkan obyek yang diketahui besarnya sebagai
    titik perhatian untuk memberikan kesan perbandingan skala.


  • Horizons

    Merubah keseimbangan langit dan tanah dapat mengubah pemandangan gambar secara
    radikal. Bila gambar hampir dipenuhi oleh langit akan memberikan kesan polos terbuka
    dan lebar tapi bila langit hanya disisakan sedikit di bagian atas gambar, akan
    timbul kesan penuh.



  • Leading lines

    Garis yang membawa mata orang yang melihat foto ke dalam gambar atau melintas
    gambar. Umumnya garis-garis ini berbentuk :

    Garis-garis yang terlihat secara fisik misalnya marka jalan atau tidak terlihat
    secara langsung misalnya bayangan, refleksi.


  • Be different

    Barangkali ada bidikan-bidikan lain yang dapat diambil selain pendekatan dari
    depan dan memotret paralel ke tanah. Bergerak mendekat dari yang diduga seringkali
    menghasilkan efek yang menarik.


  • Colour

    Membuat bagian dari gambar menonjol dari background. Cara utama untuk memperoleh
    hal ini adalah memperoleh subyek yang warna atau nadanya berbeda secara radikal
    dengan background.


  • Framing

    Bila subyek secara khusus mempunyai bentuk yang kuat, penuh frame dengan subyek.
    Baik itu dengan cara menggunakan lensa dengan fokus lebih panjang atau bergerak
    mendekati subyek.


  • Shooting position


    Ketika kita merasa jenuh dengan komposisi yang itu-itu saja, cobalah meurbah
    sudut pandang sepenuhnya. Misalnya posisi duduk ke posisi berdiri atau pengambilan
    bidikan dari atas atau bawah dari subyek.


  • Number of subject

    Pemotretan dengan banyak subyek yang relatif seragam, kurang menarik dari pandangan
    komposisi. Temukanlah salah satu subyek yang �berbeda� diantara sekian banyak
    subyek tersebut. Berbeda diartikan berbeda gerakan, bentuk dan warna.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar