Minggu, 06 Mei 2012
PERKEMBANGAN TEKNOLOGI KOMUNIKASI TELEVISI ANALOG DAN DIGITAL TUGAS UJIAN TENGAH SEMESTER MATA KULIAH PERKEMBANGAN TEKNOLOGI KOMUNIKASI
Senin, 23 Mei 2011
12 Aturan Dasar Fotografi
Beberapa kali mencoba memotret di luar ruangan dengan cuaca yang sering berubah kadang-kadang bikin kita ilfil, tapi kalau boleh berandai-andai apa yang terjadi seandainya teknologi mutakhir yang sangat memanjakan anda tiba-tiba kacau?
tentu anda akan kembali bertumpu kepada pengetahuan dasar rekayasa agar tetap bisa bekerja dengan alat dan cara yang benar
Demikian pula halnya fotografi digital yang bertumpu kepada beberapa rumus saat memakai teknologi kamera SLR film. Ingin tahu apa yang bisa bekerja pada kamera film namun bisa diterapkan pada kamera digital?
- Cerah, gunakan rumus 16; dasar eksposur untuk beberapa pengambilan gambar pada hari yang cerah adalah f/16 pada ISO tertentu, biasanya f/6 pada kecepatan rana 1/100 dipakai ISO/ASA 100, dari sini anda bisa atur untuk f/22 pada pemotretan di pantai ( atau gurun) dan f/11 untuk siang yang mendung.
- Malam gunakan rumus 11, 8, 5.6; ada beberapa aturan yang berbeda saat memotret saat ada malam hari, umumnya f/11 pada ISO terset saat bulan purnama. Pada bulan separuh gunakan kecepatan shutter f/8 dan saat bulan seperempat gunakan f/5.6.
- Rumus kamera goyang; kecepatan shutter paling lambat saat anda memegang kamera biasanya adalah lebih dari seper dari panjang fokal yang anda gunakan, missal bila anda memakai lensa 50mm, bidik dengan 1/60 detik atau lebih cepat. Kurang cahaya? Gunakan lampu kilat, tripod, penyangga apapun agar kamera tetap berdiri tegak. Bila shutter lambat, kamera akan cenderung goyang yang artinya anda akan mempoeroleh hasil gambar yang kurang tajam atau bahkan blur.
- Anatomi Gray card; Metering dari 18 persen dari gray card netral (neutral gray card) adalah cara yang baik untuk mendapatkan nilai midtone yang akan memberi anda berbagai eksposure dari scene yang berbeda. lantas gimana kalau kelupaan bawa Gray card? cukup buka lebar tangan anda menghadap asal sinar, biarkan terbaca buka satu stop dan potretlah, tentu beberapa warna kulit yang berbeda akan menghasilkan nilai f-stop yang berbeda.
- Depth of field atau DOF; ketika memfokuskan kepada subyek yang dalam, fokuskan pada sebuah titik kurang lebih sepertiga untuk memaksimalkan DOF. Karena daerah DOF (DOF zone) berada dibelakang dari titik lebih kurang tiga kali lebih dalam dari daerah DOF (DOF zone) didepannya. Ini akan berjalan baik untuk semua aperture dan panjang fokal, tetapi pada aperture yang lebih kecil dan panjang fokal yang pendek serta jarak potret yang lebih jauh akan memperbesar daerah DOF-nya.
- Rumus Cetak Digital; cara menghitung besar cetakan foto digital dengan memakai kamera digital, anda cukup sisi vertical dan horizontal pixel dengan angka 200, untuk gambar yang lebih tajam seperti catalog atau kualitas cetak untuk pameran, bagi bilangan pixel tersebut dengan 250. kalau ingin tahu tentang ukuran cetak klik saja link ini
- Rumus exposure; ada anjuran kuno “ekspos pada sisi terang, maka sisi (gelap) bayangan akan menyesuaikan”, hal ini bisa berjalan pada slide film maupun digital, namun pada negative fil terutama yang berwarna lebih baik anda over-eksposkan 1 stop.
- Rumus tentang lampu kilat (flashlight / blitz ); saaat memakai unit lampu flash otomatis yang tidak mempunyai rasio / perbandingan auto flash-fill, set ISO-nya flash pada dua kali ISO yang anda pakai, ukur meter, pilih sebuah f-stop kemudian set aperture autoflash pada f-stop yang sama dan bidik. Hasil rasionya 2:1 flash-fill akan menghasilkan bayangan satu stop lebih gelap dari subyek utama.
- Rumus Jarak lampu kilat (flashlight / blitz ); ingin tahu seberapa banyak jarak ekstra lampu flash pada ISO yang lebih cepat? rumusnya adalah: lipat dua kali jarak, empat kalinya kecepatan. Sebagai contah kalau lampu flash anda bekerja baik pada jarak 6 meter pada ISO 100 (baik pada kamera film maupun kamera digital), maka lampu flash akan mampu bekerja dengan baik pada 12 meter pada ISO 400.
- Rumus resolusi Megapixel; untuk melipatgandakan resolusi dalam digital kamera anda, anda harus mengkalikan empat bukan dua, mengapa? Karena angka pixel pada sisi vertical dan horizontal harus dilipat-duakan menjadi lipat dua dari sensor gambar.
- Rumus action-stopping; untuk memperoleh action-stop frame yang tegak lurus dengan dengan sumbu lensa, anda membutuhkan shutter speeds 2 stop lebih cepat dari action moving yang melaju mendekat atau menjauh dari anda. Untuk action-moving pada sudut 45 derajat dari sumbu lensa anda bisa memakai cukup satu stop lebih lambat. Misalkan: jika ada orang berlari menuju anda dengan kecepatan moderat yang biasanya dapat dihentikan pada 1/125 detik, maka anda membutuhkan shutter speed 1/500 detik untuk subyek yang melintas menjauh atau mendekat dri lensa dan shutter speed 1/250detik bila dia berlari pada arah miring 45 derajat.
- Rumus matahari terbenam; untuk mendapatkan gambar sunset terekspos, ukurlah (metering) langsung keatas matahari (jangan langsung ke matahari). Jika anda ingin gambar pemandangan ini tampak diambil setengah jam kemudian, tinggal kurangi satu exposure compensation-nya.
Sekilas Tentang Komposisi dalam Fotografi
Komposisi secara sederhana diartikan sebagai cara menata elemen-elemen dalam
gambar, elemen-elemen ini mencakup garis, shape, form, warna, terang dan gelap.
Cara anda menata komposisi dalam jendela bidik akan diinterprestasikan kemudian
setelah foto anda tersebut dicetak. Yang paling utama dari aspek komposisi adalah
menghasilkan visual impact- sebuah kemampuan untuk menyampaikan perasaan yang
anda inginkan untuk berekspresi dalam foto anda. Dengan demikian anda perlu menata
sedemikian rupa agar tujuan anda tercapai, apakah itu untuk menyampaikan kesan
statis dan diam atau sesuatumengejutkan, beda, eksentrik. Dalam komposisi klasik
selalu ada satu titik perhatian yang pertama menarik perhatian. Hal ini terjadi
karena penataan posisi, subordinasi, kontras cahaya atau intensitas subjek dibandingkan
sekitarnya atau pengaturan sedemikian rupa yang membentuk arah yang membawa perhatian
pengamat pada satu titik.
Secara keseluruhan, komposisi klasik yang baik memiliki proporsi yang menyenangkan.
Ada keseimbangan antara gelap dan terang, antara bentuk padat dan ruang terbuka
atau warna-warna cerah dengan warna-warna redup. Pada kesempatan-kesempatan tertentu,
bila dibutuhkan mungkin anda akan membutuhkan komposisi anda seluruhnya simetris.
Seringkali gambar yang anda buat lebih dinamis dan secara visual lebih menarik
bila anda menempatkan subjek ditengah. Anda harus menghindari sebuah garis pembagi
biarpun itu vertikal.
Untuk menghindari sebuah gambar yang dinamis diperlukan juga kehadiran irama.
Irama ini terjadi karena adanya pengulangan berkali-kali sebuah objek yang berukuran
kecil. Kehadiran irama dalam gambar mengesankan adanya suatu gerakan.
- Garis
Fotografer yang baik kerap menggunakan garis pada karya-karya mereka untuk membawa
perhatian pengamat pada subjek utama. Garis juga dapat menimbulkan kesan kedalaman
dan memperlihatkan gerak pada gambar. Ketika garis-garis itu sendiri digunakan
sebagai subjek, yang terjadi adalah gambar-gambar menjadi menarik perhatian. Tidak
penting apakah garis itu lurus, melingkar atau melengkung, membawa mata keluar
dari gambar. Yang penting garis-garis itu menjadi dinamis. - Shape
Salah satu formula paling sederhana yang dapat membuat sebuah foto menarik perhatian
adalah dengan memberi prioritas pada sebuah elemen visual. Shape adalah salah
satunya. Kita umumnya menganggap shape sebagai outline yang tercipta karena sebuah
shape terbentuk, pada intinya, subjek foto, gambar dianggap memiliki kekuatan
visual dan kualitas abstrak. Untuk membuat shape menonjol, anda harus mampu memisahkan
shape tersebut dari lingkungan sekitarnya atau dari latar belakang yang terlalu
ramai. Untuk membuat kontras kuat antara shape dan sekitarnya yang membentuk shape
tersebut. Kontras ini dapat terjadi sebagai akibat dari perbedaan gelap terang
atau perbedaan warna.
Sebuah shape tentu saja tidak berdiri sendiri. Ketika masuk kedalam sebuah pemandangan
yang berisi dua atau lebih shape yang sama, kita juga dapat meng-crop salah satu
shape untuk memperkuat kualitas gambar. - Form
Ketika shape sendiri dapat mengindentifikasikan objek, masih diperlukan form
untuk memberi kesan padat dan tiga dimensi. Hal ini merupakan faktor penting untuk
menciptakan kesan kedalaman dan realitas. Kualitas ini tercipta dari bentukan
cahaya dan tone yang kemudian membentuk garis-garis dari sebuah objek. Faktor
penting yang menentukan bagaimana form terbentuk adalah arah dan kualitas cahaya
yang mengenai objek tersebut. - Tekstur
Sebuah foto dengan gambar teksur yang menonjol dapat merupakan sebuah bentuk
kreatif dari shape atau pattern. Jika memadai, tekstur akan memberikan realisme
pada foto, membawa kedalaman dan kesan tiga dimensi ke subyek anda.
Tekstur dapat terlihat jelas pada dua sisi yang berbeda. Ada tekstur yang dapat
ditemukan bila kita mendekatkan diri pada subyek untuk memperbesar apa yang kita
lihat, misalnya bila kita ingin memotret tekstur permukaan sehelai daun. Ada pula
saat dimana kita harus mundur karena subyek yang kita tuju adalah pemandangan
yang sangat luas. Tekstur juga muncul ketika cahaya menerpa sebuah permukaan dengan
sudut rendah, membentuk bayangan yang sama dalam area tertentu.
Memotret tekstur dianggap berhasil bila pemotret dapat mengkomunikasikan sedemikian
rupa sehingga pengamat foto seolah dapat merasakan permukaan tersebut bila menyentuhnya.
Sama seperti pattern, tekstur paling baik ditampilkan dengan beberapa variasi
dan nampak melebar hingga keluar batas gambar. - Patterns
Pattern yang berupa pengulangan shape, garis dan warna adalah elemen visual lainnya
yang dapat menjadi unsur penarik perhatian utama. Keberadaan pengulangan itu menimbulkan
kesan ritmik dan harmoni dalam gambar. Tapi, terlalu banyak keseragaman akan mengakibatkan
gambar menjadi membosankan. Rahasia penggunaan pattern adalah menemukan variasi
yang mampu menangkap perhatian pemerhati.
Pattern biasanya paling baik diungkapkan dengan merata. Walaupun pencahayaan
dan sudut bidikan kamera membuat sebuah gambar cenderung kurang kesan kedalamannya
dan memungkinkan sesuatu yang berulangkali menjadi menonjol.
Dengan mempelajari prinsip-prinsip komposisi di atas, berikut ini adalah beberapa
jenis yang dapat anda gunakan :
- Rule of thirds
Bayangkan ada garis-garis panduan yang membentuk sembilan buah empat persegi
panjang yang sama besar pada sebuah gambar. Elemen-elemen gambar yang muncul di
sudut-sudut persegi panjang pusat akan mendapat daya tarik maksimum. - Format : Horizon atau Vertikal
Proporsi empat persegi panjang pada viewinder memungkinkan kita untuk melakukan
pemotretan dalam format landscape/horizontal atau vertikal/portrait. Perbedaan
pengambilan format dapat menimbulkan efek berbeda pada komposisi akhir. Lihatlah
pada jendela bidik secara horizontal maupun vertikal dan tentukan keputusan kreatif
untuk hasil terbaik. - Keep it simple
Dalam beberapa keadaan, pilihan terbaik adalah keep it simple. Sangat sulit bagi
orang yang melihat sebuah foto apabila terlalu banyak titik yang menarik perhatian.
Umumnya makin �ramai� sebuah gambar, makin kurang menarik gambar itu. Cobalah
berkonsentrasi pada satu titik perhatian dan maksimalkan daya tariknya. - Picture scale
Sebuah gambar yang nampak biasa namun menjadi menarik karena ada sebuah titik
kecil yang menarik perhatian. Dengan pemotretan landscape atau monument, kembangkan
daya tarik pemotretan dengan menambahkan obyek yang diketahui besarnya sebagai
titik perhatian untuk memberikan kesan perbandingan skala. - Horizons
Merubah keseimbangan langit dan tanah dapat mengubah pemandangan gambar secara
radikal. Bila gambar hampir dipenuhi oleh langit akan memberikan kesan polos terbuka
dan lebar tapi bila langit hanya disisakan sedikit di bagian atas gambar, akan
timbul kesan penuh. - Leading lines
Garis yang membawa mata orang yang melihat foto ke dalam gambar atau melintas
gambar. Umumnya garis-garis ini berbentuk :
Garis-garis yang terlihat secara fisik misalnya marka jalan atau tidak terlihat
secara langsung misalnya bayangan, refleksi. - Be different
Barangkali ada bidikan-bidikan lain yang dapat diambil selain pendekatan dari
depan dan memotret paralel ke tanah. Bergerak mendekat dari yang diduga seringkali
menghasilkan efek yang menarik. - Colour
Membuat bagian dari gambar menonjol dari background. Cara utama untuk memperoleh
hal ini adalah memperoleh subyek yang warna atau nadanya berbeda secara radikal
dengan background. - Framing
Bila subyek secara khusus mempunyai bentuk yang kuat, penuh frame dengan subyek.
Baik itu dengan cara menggunakan lensa dengan fokus lebih panjang atau bergerak
mendekati subyek. - Shooting position
Ketika kita merasa jenuh dengan komposisi yang itu-itu saja, cobalah meurbah
sudut pandang sepenuhnya. Misalnya posisi duduk ke posisi berdiri atau pengambilan
bidikan dari atas atau bawah dari subyek. - Number of subject
Pemotretan dengan banyak subyek yang relatif seragam, kurang menarik dari pandangan
komposisi. Temukanlah salah satu subyek yang �berbeda� diantara sekian banyak
subyek tersebut. Berbeda diartikan berbeda gerakan, bentuk dan warna.